Ayub 4:14
4:14 Aku terkejut dan gentar,
sehingga tulang-tulangku gemetar.
Ayub 37:1-2
Kemuliaan Allah di alam semesta
37:1 "Sungguh, oleh karena itu hatiku berdebar-debar
dan melonjak dari tempatnya.
37:2 Dengar,
dengarlah gegap gempita suara-Nya,
guruh yang keluar dari dalam mulut-Nya.
Ayub 42:5-6
42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau,
tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau
1 .
42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku
dan dengan menyesal
aku duduk dalam debu dan abu
2 .
"
1 Full Life: SEKARANG MATAKU SENDIRI MEMANDANG ENGKAU.
Nas : Ayub 42:5
Ayub sebelumnya berdoa untuk melihat Sang Penebus (Ayub 19:27);
kini kerinduan itu terpenuhi. Firman dan kehadiran Allah membawa suatu
penyataan yang lebih besar tentang sifat dan jalan Allah bagi Ayub. Melalui
pengalaman pribadi ini, Ayub diubah oleh suatu kesadaran akan pengampunan,
kepercayaan yang dibaharui akan kebaikan Allah dan pengalaman yang
menenteramkan hati akan kasih Allah.
- 1) Penampakan Allah kepada Ayub membuktikan kebenaran Ayub, dan ini
juga merupakan jaminan bagi semua orang percaya yang setia bahwa Tuhan
akan menerima pertanyaan kita yang tulus ketika kita mengalami kesulitan
atau penderitaan yang tidak bisa dijelaskan.
- 2) Allah itu sabar dengan umat-Nya dan menaruh simpati terhadap
kelemahan-kelemahan, salah pengertian, dan bahkan kemarahan kita
(Ibr 4:15). Seperti halnya dengan Ayub, apabila kita tahan
menderita, Allah akan menyatakan kehadiran-Nya dan menyampaikan
perhatian-Nya kepada kita.
2 Full Life: DENGAN MENYESAL AKU DUDUK DALAM DEBU DAN ABU.
Nas : Ayub 42:6
Sebagai tanggapan kepada penyataan Allah, Ayub merendahkan diri
dalam penyesalan. Kata "menyesal" berarti bahwa Ayub memandang dirinya dan
bahkan kebenaran moralnya hanya seperti "debu dan abu" di hadapan Allah
yang kudus (bd. pasal Yes 6:1-13). Ayub tidak menarik kembali apa yang
dikatakannya mengenai hidupnya yang benar dan integritas moralnya, tetapi
dia mengakui bahwa tuduhan dan keluhannya terhadap Allah tidaklah pantas
diungkapkan seorang manusia fana, dan ia menyesal (bd. Kej 18:27).